Sumber: Google
Tubuh memerlukan
karbohidrat sekitar 50 hingga 60 persen dari total kebutuhan tubuh per harinya.
Telah menjadi kebiasaan bila masyarakat Indonesia
memenuhinya dengan makan nasi tiga kali sehari. Padahal ada cara lain yang tak
disadari dapat dilakukan tak menyantap nasi, asalkan jumlah karbohidrat tersebut
dapat terpenuhi.
Saatnya menyadari
bahwa terdapat sumber karbohidrat lain yang bisa jadi pengganti nasi, seperti
jagung, singkong dan umbi-umbian. Semuanya sama penting bagi tubuh. Dalam piramida
makanan karbohidrat kompleks menduduki dasar piramida. Artinya dikonsumsi dalam
jumlah paling banyak dibanding dengan unsur lain seperti mineral,protein dan
lemak.
Seperti dikutip dari Kompas.com, dokter Gizi sekaligus Dosen
Gizi Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr Luciana B
Sutanto, MS. SpGK, berpendapat bahwa nasi menjadi salah satu pilihan karbohidrat
kompleks. Dalam artian, nasi tidak harus dikonsumsi tiga kali sehari. Ia menyarankan
untuk mengkonsumsi karbohidrat secara bergantian.
“Misalnya, pagi
hari makan nasi, siang hari diganti sumber karbohidrat lain bisa singkong, kentang,
ubi, jagung dan sebagainya. Jadi, tidak harus makan nasi tiga kali sehari,” ujar Dr Luciana.
Mengkonsumsi karbohidrat
bergantian tak hanya meningkatkan kesehatan, tetapi juga mampu menekan konsumsi
dan import beras Indonesia
yang selama ini menduduki tingkat tertinggi pengkonsumsi beras di dunia. Badan
Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015 mencatat, konsumsi beras masyarakat Indonesia
telah mencapai 114 kg/kapita/tahun atau sekitar 312 g/kapita/hari.
Alangkah bijaknya
bila masyarakat Indonesia
bisa memanfaatkan potensi sumber daya alam yang kaya untuk memenuhi kebutuhan ini.
Sehingga saat pasokan beras tak lagi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, sumber
karbohidrat lainnya bisa dijadikan sebagai alternatif utama.
0 comments:
Post a Comment