Sumber: Google
Saya menyaksikan
lebih banyak tayangan TV daripada yang seharusnya. Pada akhirnya hal
itulah yang terkadang saya bicarakan di gereja. Saya seringkali
menemukan diri saya memakai contoh-contoh dari tayangan TV yang menjadi
pelajaran saya. "Apa yang Tuhan katakan disini mengingatkan saya pada
episode "The Cosby Show" dimana Dr. Huxtable...."
Begitu juga belum lama ini saya menyaksikan film sitcom yang berjudul "My Name is Earl" yang dibintangi Jason Lee sebagai seorang pria yang hidup dalam kekacauan. Dia telah menganiaya orang-orang seumur hidupnya dan hal itu telah melekat pada dirinya. Dia tengah menyaksikan Carson Daly di TVselama tayangan perdananya. Carson bicara tentang bagaimana dirinya memikirkan sukses dalam hidupnya sebagai hasil karma. Dia telah melakukan tindakan yang baik pada orang lain, sebagai hasilnya, hal baiklah yang terjadi dalam hidupnya.
Earl
lalu memutuskan bahwa hal-hal buruk yang terjadi dalam hidupnya adalah
sebagai hasil langsung tindakan dia menganiaya orang lain dengan buruk
selama bertahun-tahun. Dia lalu memutuskan untuk memperbaiki karma-nya
dengan membuat satu daftar orang-orang yang telah dia aniaya. Satu demi
satu, dia kembali lagi pada orang-orang ini dan mencoba memperbaiki apa
yang pernah dia buat dahulu. Inilah konsep tayangan ini. Daftar nama
milik Earl begitu panjang sehingga sepertinya serial ini akan ada
selamanya.
Konsep "karma" dalam bagian yang tidak terpisahkan dari agama dan kepercayaan Timur. Berdasarkan kepercayaan ini, kehidupan kita dikendalikan oleh karma, bagian dari kosmos yang memberi sebab dan pengaruh. Jika kita melakukan hal baik, kita akan memiliki karma yang baik yang memberi imbalan berupa lingkungan yang baik. Dan sudah pasti, sebagai kebalikannya ketika kita melakukan hal yang buruk, kita akan memiliki karma yang buruk yang menghukum kita dengan keadaan buruk.
Pengikut
agama Timur ini percaya kita semua akan direinkarnasi terhadap banyak
jenis kehidupan yang berbeda di masa depan, meski tetap memegang gagasan
bahwa karma yang baik dan buruk dibawa dari kehidupan sebelumnya. Dan
perilaku anda dalam kehidupan ini juga mempengaruhi status anda di
kehidupan mendatang.
Hanya sedikit orang Amerika yang mengklaim bahwa mereka pengikut agama Timur ini, namun gagasan karma secara luas diterima di bangsa Amerika. Bahkan orang yang tidak menggunakan bentuk terminologi ini kelihatannya masih percaya konsep ini. Mereka mungkin mengatakan hal ini sebagai : "Apa yang berlaku datang dari sekeliling".
Pada kenyataannya, kebanyakan masyarakat melalui sejarah manusia telah memiliki satu kode moral bahwa masyarakat memaksakan untuk melakukan hal yang benar pada orang lainnya. Sifat dasar manusia kita yang berdosa mempengaruhi kita untuk meletakkan diri kita lebih dahulu tanpa memperhatikan bagaimana hal itu bisa mempengaruhi orang lain. Sementara kita seharusnya tahu itu dengan lebih baik, kita manusia kelihatannya perlu dorongan dari luar untuk mengingatkan kita untuk berperilaku. Jadi yang namanya kebaikan akan diberi upah dan hal buruk akan dihukum. Harapan dari masyarakat telah ditetapkan bahwa pertimbangan diperlukan untuk memperlakukan orang lain dengan sepatutnya. Kitab suci mengatakan : "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. (Matius 7:12)
Yang
jadi masalah dengan gagasan karma adalah bahwa itu mengurangi perilaku
baik hanya pada persamaan secara tepat. Seorang yang memiliki perbuatan
baik harus mengurangi perilaku buruknya. Jika karma adalah kenyataan,
kita akan persis sama seperti apa yang patut kita terima. Itu tentunya
menakutkan diri kita. Firman Tuhan mengatakan pada kita apa yang patut
kita terima. Roma 6:23 mengatakan bahwa karena kit semua telah berbuat
dosa, kita semua patut menerima kematian. Bukan hanya kematian secara
fisik - namun kematian secara spiritual juga. Kita semua patut mendapat
pemisahan secara kekal dari Tuhan.
Itu bukan sesuatu pikiran yang harus kita takutkan. Anugerah Tuhan menenangkan ketakutan kita. Anugerah adalah kasih dan rahmat Tuhan yang akan Dia tunjukkan pada siapapun yang memasuki hubungan pribadi denganNya. Tidak masalah bagaimana jahatnya perilaku kita dimasa lalu. Tuhan bersedia untuk menghapus papan tulis kehidupan kita hingga bersih. Jika kita bersedia kembali dari jalan jahat kepada Tuhan, kita tidak akan menerima penghukuman yang tersedia bagi kita. Namun kita akan menerima berkat yang sebenarnya tidak berhak kita terima. Ayat Firman Tuhan mengatakan : "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:8-9)
Saya memikirkan untuk duduk dan membuat daftar semua orang yang saya pernah buat salah. Saya mempertimbangkan untuk memikirkan cara-cara membuat itu berlaku bagi mereka semua. Saya bahkan tidak yakin darimana saya bisa memulainya. Saya bahkan tidak dapat mengingat semua orang yang pernah saya aniaya. Dan jika saya bisa, tidak ada yang bisa saya lakukan untuk membuat itu berlaku bagi setiap orang. Jalan Earl untuk bertobat mungkin dibuat untuk dilihat di televisi. Namun itu bukan pilihan yang realistis.
Daripada
itu lebih baik saya memikirkan tentang bersyukur terhadap anugerah
Tuhan. Saya akan menghabiskan sisa hidup saya berusaha dengan keras
hidup dalam kebenaran yang diharapkan seseorang yang telah memberikan
hadiah terbesar seperti halnya Tuhan yang kudus. Namun jika saya gagal
satu waktu, saya tidak akan perlu datang dengan daftar kesalahan agar
saya menjadi seorang benar. Seseorang lain telah pedulikan hal itu untuk
saya. Apa yang telah berlalu tidak selalu datang kembali. Terima kasih
Tuhan.
Sumber : Sumber: Elliott Ryan - CBN
Begitu juga belum lama ini saya menyaksikan film sitcom yang berjudul "My Name is Earl" yang dibintangi Jason Lee sebagai seorang pria yang hidup dalam kekacauan. Dia telah menganiaya orang-orang seumur hidupnya dan hal itu telah melekat pada dirinya. Dia tengah menyaksikan Carson Daly di TVselama tayangan perdananya. Carson bicara tentang bagaimana dirinya memikirkan sukses dalam hidupnya sebagai hasil karma. Dia telah melakukan tindakan yang baik pada orang lain, sebagai hasilnya, hal baiklah yang terjadi dalam hidupnya.

Konsep "karma" dalam bagian yang tidak terpisahkan dari agama dan kepercayaan Timur. Berdasarkan kepercayaan ini, kehidupan kita dikendalikan oleh karma, bagian dari kosmos yang memberi sebab dan pengaruh. Jika kita melakukan hal baik, kita akan memiliki karma yang baik yang memberi imbalan berupa lingkungan yang baik. Dan sudah pasti, sebagai kebalikannya ketika kita melakukan hal yang buruk, kita akan memiliki karma yang buruk yang menghukum kita dengan keadaan buruk.

Hanya sedikit orang Amerika yang mengklaim bahwa mereka pengikut agama Timur ini, namun gagasan karma secara luas diterima di bangsa Amerika. Bahkan orang yang tidak menggunakan bentuk terminologi ini kelihatannya masih percaya konsep ini. Mereka mungkin mengatakan hal ini sebagai : "Apa yang berlaku datang dari sekeliling".
Pada kenyataannya, kebanyakan masyarakat melalui sejarah manusia telah memiliki satu kode moral bahwa masyarakat memaksakan untuk melakukan hal yang benar pada orang lainnya. Sifat dasar manusia kita yang berdosa mempengaruhi kita untuk meletakkan diri kita lebih dahulu tanpa memperhatikan bagaimana hal itu bisa mempengaruhi orang lain. Sementara kita seharusnya tahu itu dengan lebih baik, kita manusia kelihatannya perlu dorongan dari luar untuk mengingatkan kita untuk berperilaku. Jadi yang namanya kebaikan akan diberi upah dan hal buruk akan dihukum. Harapan dari masyarakat telah ditetapkan bahwa pertimbangan diperlukan untuk memperlakukan orang lain dengan sepatutnya. Kitab suci mengatakan : "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. (Matius 7:12)

Itu bukan sesuatu pikiran yang harus kita takutkan. Anugerah Tuhan menenangkan ketakutan kita. Anugerah adalah kasih dan rahmat Tuhan yang akan Dia tunjukkan pada siapapun yang memasuki hubungan pribadi denganNya. Tidak masalah bagaimana jahatnya perilaku kita dimasa lalu. Tuhan bersedia untuk menghapus papan tulis kehidupan kita hingga bersih. Jika kita bersedia kembali dari jalan jahat kepada Tuhan, kita tidak akan menerima penghukuman yang tersedia bagi kita. Namun kita akan menerima berkat yang sebenarnya tidak berhak kita terima. Ayat Firman Tuhan mengatakan : "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:8-9)
Saya memikirkan untuk duduk dan membuat daftar semua orang yang saya pernah buat salah. Saya mempertimbangkan untuk memikirkan cara-cara membuat itu berlaku bagi mereka semua. Saya bahkan tidak yakin darimana saya bisa memulainya. Saya bahkan tidak dapat mengingat semua orang yang pernah saya aniaya. Dan jika saya bisa, tidak ada yang bisa saya lakukan untuk membuat itu berlaku bagi setiap orang. Jalan Earl untuk bertobat mungkin dibuat untuk dilihat di televisi. Namun itu bukan pilihan yang realistis.

0 comments:
Post a Comment